Tugas kelompok
Mata Kuliah TIK
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Pada
Guru Anak Usia Dini
Oleh
:
Kelompok
2
Angger
Prima W 7516120209
Sitti
Supiyati 7516120282
Titi
Rachmi 7516120286
Program Studi Pendiddikan Anak Usia Dini
Program Pascasarjana
Universitas Negeri
Jakarta
2013
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan
teknologi yang mengglobal telah mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan baik
dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia pendidikan. Dunia
pendidikan hendaknya mengadakan inovasi
yang positif untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi
dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang
menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pendidikan.
Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional menjadi
nonkonvensional.[1] Sehingga melalui teknologi, pendidik dapat menggunakan berbagai
cara pembelajaran yang bervariasi.
Pembelajaran adalah suatu proses
penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Belajar
dalam pengertian aktivitas dari peserta didik (pelajar) dalam berinteraksi
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif
konstan. Dalam rangka menciptaan model – model pembelajaran yang inovatif, maka
pembelajaran berbasis TIK sangatlah berperan untuk peningkatan mutu peserta
didik, Namun demikian perkembangan pembelajaran berbasisi TIK Sebelum di
berikan kepada Anak Usia Dini sebaiknyaberikan kepada para pendidik PAUD
(tutor, guru). Dengan mempelajari pekembangan ilmu yang sekarang ini berkembang
khususnya ilmu yang berbasis TIK sangat berperan dalam pembelajar dan
meningkatkan Perkembangan yang ada pada diri anak. sendiri .
B.
Masalah
Budaya malas dan kurangnya keterampilan
TIK pada guru/pendidik PAUD dalam pembelajaran jarak jauh?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui Penerapan TIK dalam
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Pendidik PAUD
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian Teoretis
a.
Pengertian
TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam pusat kurikulum mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Teknologi komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh karena itu, penguasaan TIK berarti kemampuan memahami dan menggunakan alat
TIK secara umum termasuk komputer (Computerliterate)
dan memahami informasi (Informationliterate).
UNESCO mendefenisikan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk
berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi.[2]
Defenisi umum TIK adalah computer, internet, telepon, televisi, radio, dan
peralatan audiovisual.
Banyak alasan bahwa TIK menjadi penting
dalam kehidupan keseharian kita seperti penggunaan komputer dan teknologi
komunikasi yang memang sudah termasuk dalam kehidupan globalisasi. Tidak
terkecuali di sekolah yang dapat mempergunakan TIK untuk mempermudah pengajaran
jika memang dibutuhkan pada materi-materi tertentu.
Berdasarkan paparan yang telah
dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,
yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusansehingga
pesan bisa tersampaikan. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan
tepat waktu, jika digunakan untuk keperluan sehari hari baik pribadi maupun kelompok.
b.
Pengertian
PAUD
Anak
usia dini merupakan individu dengan rentang usia 0-8 tahun (NAEYC) yang
mempunyai karakter dan potensi yang sedang menjalani proses perkembangan begitu
pesat untuk kehidupan selanjutnya. Hal ini diperkuat oleh Sujiono yaitu anak
usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan
dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.[3]
Proses perkembangan yang berlaku pada anak usia dini meliputi beberapa aspek
yaitu aspek sikap dan perilaku beragama, kognitif, motorik, seni, dan emosi.
Aspek tersebut digunakan untuk memberikan stimulasi yang tepat pada pola
perkembangan anak sehingga terjadi kesesuaian didalamnya.
c.
TIK
dalam Pembelajaran PAUD
TIK merupakan sesuatu yang sudah lumrah
berada di lingkungan anak usia dini, apalagi jika anak dilahirkan didaerah
perkotaan yang memang dalam lingkungan keseharian menggunakan TIK. Anak usia
dini seyogyanya sudah dapat diperkenalkan mengenai ragam TIK, misalnya dengan
televisi, telepon, media cetak, komputer, dan sejenisnya yang memang termasuk
dalam TIK.
Dalam pembelajaran TIK untuk anak usia
dini, guru dan orangtua dapat mengajarkan anak untuk mengenal, memahami, dan
menggunakan TIK secara sederhana. Ini dapat dilakukan saat pembelajaran di
Taman Kanak-Kanak. Untuk menyiapkan pembelajaran TIK yang efektif dan terintegrasi,
guru dapat mencari informasi, merencanakan aktivitas yang akan dilakukan,
membangun prosedur berupa pemahaman dan aturan yang baru mengenai TIK untuk
anak usia dini. untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang “melek teknologi”
khususnya untuk anak usia dini yang sesuai dengan karakter usia mereka. Dengan
kata lain, fasilitas pembelajaran dan sumber daya manusia yang paham akan TIK
harus berbanding lurus.
Terdapat
berbagai materi pembelajaran yang dapat dikembangkan melalui TIK. Pembelajaran
yang berbasis TIK pada anak usia dini, dapat berupa pengenalan dengan komputer.
Preschool children demonstrate knowledge
of basic operations and concepts when
they use a mouse, keyboard or touch screen to operate computer.[4]
Anak-anak prasekolah mendemostrasikan konsep dan pengetahuan basic operations
ketika mereka menggunakan mouse, keyboard atau layar sentuh. Pengenalkan akan
komputer perlu dilakukan sedini mungkin. Berdasarkan hal ini, komputer dapat digunakan
pada pembelajaran di PAUD.
Komputer
dapat menarik perhatian anak-anak usia dini. Ketertarikan anak-anak disebabkan
karena gambar, suara, warna dan gambar bergerak. Menurut Piaget, anak-anak usia
2-7 tahun berada pada tahap berfikir pra operasional.[5]
Pada tahap ini, anak-anak mulai berfikir simbolik. sehingga pembelajaran
menggunakan media visual pada komputer cocok pada anak usia dini. Suatu contoh,
pada saat pembelajaran binatang gajah, guru dapat menampilkan gambar gajah yang
berbadan besar dan sedang berjalan. Gambar-gambar ini, merupakan simbol bagi
anak, sehingga anak akan memahai tentang bagaimana bentuk gajah dan
bagian-bagian gajah.
Selain dalam hal sumber daya manusia,
terdapat budaya yang harus diperhatikan. Kebudayaan itu ibarat sebuah lensa
dimana seperti hal nya saat kita menggunakan lensa, untuk meneropong sesuatu
kita harus memilih suatu objek tertentu yang akan dilihat secara fokus.
Beberapa orang mengartikan kebudayaan merupakan sebuah seni. Padahal sebenarnya
kebudayaan itu bukan hanya sekedar seni. Kebudayaan melebihi seni itu sendiri
karena kebudayaan meliputi sebuah jaringan kerja dalam kehidupan antar manusia.
Kebudayaan menurut Samovar dan Porter berarti simpanan akumulatif dari
pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama,
pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau
kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu
generasi.[6]
Berdasarkan paparan tersebut, budaya sangat berpengaruh terhadap kemajuan TIK
dalam pembelajaran untuk anak usia dini.
Lingkungan pendidikan terdapat pada tiga
macam, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan adanya lingkungan, TIK
dapat berjalan. Ketiga macam lingkungan pendidikan dapat lebih berarti jika ada
kekonsistenan secara keseluruhan dalam pemanfaatan TIK. Pemanfaatan TIK dengan
berbagai macam alat yang biasa kita namakan multimedia menjadi semakin
menjadi-jadi di era saat ini. Dalam pembelajaran, peranan multimedia menjadi
semakin penting, karena media-media tersebut dirancang untuk saling melengkapi
sehingga seluruh sistem yang ada menjadi berdaya guna dan tepat guna, dimana
satu kesatuan menjadi lebih baik dari pada jumlah bagian-bagiannya.[7]
Penggunaan multimedia dapat digunakan
untuk anak usia dini yang berbasis belajar sambil bermain sehingga tidak
membuat anak jenuh akan pembelajaran yang masih bersifat konvensional.
D.
pemecahan
Masalah
Terdapat
banyak masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan anak usia dini (PAUD)
mengenai penerapan TIK dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam makalah ini, akan
lebih di khususkan pada kurang pahamnya SDM yang “melek dengan teknologi” dan kebudaayaan
malas berfikir guru dalam belajar.Pada dasarnya bertambahnya keterampilan
pendidik atau guru dalam teknologi, maka dapat menciptakan pembelajaran yang
bervariasi. Melalui pembelajaran yang bervariasi dapat memberikan pembelajaran
yang bermakna dan dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasaan anak.
Kurangnya
keterampilan pendidik atau guru dalam teknologi merupakan masalah utama yang
dihadapi dalam dunia pendidikan anak usia dini. Kurangnya keterampilan ini,
menyebabkan masih sedikit sekolah PAUD yang menerapkan pembelajaran berbasis
TIK. Oleh karenanya yang pertama hendaknya dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan teknologi pendidik dan guru adalah dengan melakukan kursus,
pelatihan. Pelatihan atau kursus dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu
belajar di lembaga secara reguler ataupun pembelajaran secara jarak jauh. Bagi
pendidik atau guru PAUD akan lebih efektif untuk mengikuti pelatihan jarak jauh
mengenai pembelajaran TIK pada anak usia dini (AUD).
Pemilihan
pelatihan jarak jauh bagi pendidik paud, dilatarbelakangi oleh banyaknya kegiatan-kegiatan
yang dilakukan guru ketika disekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain,
tugasnya untuk mendidik anak secara teratur (seminggu lima hari), menyiapkan
rencana kegiatan harian, mingguan dan bulanan (RKH, RKM dan program bulanan)
dan menyiapkan bahan-bahan atau peralatan yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Melalui pembelajaran jarak jauh, pendidik masih dapat tetap
bertanggung jawab untuk melakukan tugasnya dan juga dapat memperoleh ilmu.
Kurangnya
keterampilan guru dalam TIK dipengaruhi karena budaya malas berfikir guru-guru
atau pendidik dalam belajar. Budaya malas ini, dilatar belakangi oleh minimnya
latar pendidikan terakhir guru, antara lain pendidikannya hanya SMA atau SMP.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
TIK bagi pada proses perbelajaran. Perlakuan yang dapat dilakukan antara lain, melakukan
pendekatan dengan bahasa yang mudah, melakukan kontrol atau peninjauan dan
terakhir ialah studi banding.
pertama;
melakukan pendekatan kepada para guru / tutor PAUD dengan bahasa yang mudah
dipahami. Melalui bahasa yang simpel, tercipta hubungan yang harmonis secara
perlahan-perlahan dapat mempengaruhi paradigma guru/tutor PAUD akan pentingnya
TIK. Kedua; melakukan kontrol atau peninjauan secara rutin. Peninjauan ini
dilakukan miksimal selama satu minggu sekali. Dengan intensitas yang sering
ini, menumbuhkan semangat pada guru / tutor PAUD. Peninjauan ini dilakukan
secara terus menerus dan tanpa lelah. Hal ini sesuai dengan teori behaviorisme.
Prinsip dasar dari teori ini ialah lingkungan dan dilakukan terus menerus.
Pemilihan teori ini dilatar belakangi bahwa teori ini sudah berlangsung di
pendidikan Indonesia hingga saat ini. Cara yang terakhir
melalui studi banding. Buat suatu program dimana para pendidik/tutor PAUD
melihat sekolah-sekolah yang menggunakan TIK dalam pembelajarannya. Melalui
pendekatan yang baik, penggunaan bahasa yang sederhana, kegiatan yang rutin,
terus-menerus dan melihat langsung diharapkan dapat merubah budaya malas
sehingga meningkatkan keterampilan TIK guru atau tutor PAUD.
Program
pelatihan jarak jauh tentang TIK diharapkan dapat memperbaiki proses
pembelajaran di PAUD. Bertambahnya keterampilan guru dalam TIK, maka akan
mempermudah guru dalam membuat program yang dapat mengembangkan potensi
kecerdasan anak. program-program yang dapat dibuat guru ialah, video berdurasi
2 menit, CD interaktif bagi anak-anak sekolah dasar (SD) awal dan menggambar
menggunakan komputer. Melalui program ini anak-anak jadi lebih peduli dengan
teknologi dan mengembangkan potensi kecerdasaan anak. selain itu program ini
dapat meminimalis penggunaan teknologi yang tidak bermanfaat seperti, mengunduh
file yang mengandung unsur seks dan kekerasan.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum, TIK adalah computer,
internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual. Melalui
TIK anak-anak dapat memperoleh manfaat yaitu, pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak, kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan dan
menambah keterampilan anak akan TIK. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang
dinamis, diperlukan SDM yang mengerti tentang TIK. Permasalahan penerapan TIK
dalam pembelajaran jarak jauh, yaitu budaya malas dan kurangnya keterampilan
guru dalam menggunakan komputer. Beberapa program dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut, antara lain; pendekatan yang baik dengan
penyampaian bahasa yang sederhana, kegiatan yang rutin, terus-menerus dan studi
banding.
Daftar
Pustaka
H
Emil Rosmali, Tahun 2008 Tugas dan peran guru, http:/www. alfurgon.
or.id/index.hph/option=com _content & taks= view & id =58&
Itemid=10 diakses tanggal 26Januari 2013
Situmorang, Robinson.
Slide Presentasi Perkuliahan TIK.
Jakarta: UNJ, 2013.
Sujiono,
Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS, 2012.
UNESCO. Schoolnettoolkit. Bangkok:
UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education. 2004.
Dodge
, Diane Trister, Laura J. Colker, Cate Heroman. The Creative Curriculum for preschool. Washington, DC: Teaching Strategies, 2009.
Yufiarti. Psikologi Pendidikan dan Penerapannya. Jakarta:
CHCD Offset, 2009.
[1] H Emil Rosmali, Tahun 2008 Tugas dan
peran guru, http:/www. alfurgon. or.id/index.hph/option=com _content &
taks= view & id =58& Itemid=10 diakses tanggal 26Januari 2013.
[2]UNESCO. 2004. Schoolnettoolkit.
Bangkok: UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education.
[3]Yuliani Nurani Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta:
PT INDEKS, 2012).
[4] Diane Trister Dodge, Laura J. Colker,
Cate Heroman. 2009, The Creative
Curriculum for preschool. (Washington, DC: Teaching Strategies). h.157
[5]Yufiarti. 2009, Psikologi Pendidikan
dan Penerapannya. (Jakarta: CHCD Offset). h.104
[6]http://carapedia.com/pengertian_definisi_kebudayaan_menurut_para_ahli_info495.html
[7]Robinson Situmorang. Slide presentasi
perkuliahan TIK (Jakarta: UNJ, 2013).
ini yang dicari, mohon ijin tuk copy, moga ilmu tambah berkahh...
BalasHapus