Rabu, 06 Februari 2013

makalah kelompok 2 TIK


Tugas kelompok
Mata Kuliah TIK

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Pada Guru Anak Usia Dini






Oleh :
Kelompok 2
Angger Prima W     7516120209
Sitti Supiyati            7516120282
Titi Rachmi               7516120286

   Program Studi Pendiddikan Anak Usia Dini
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Jakarta

2013



                                                                             BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia pendidikan. Dunia pendidikan hendaknya  mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional menjadi nonkonvensional.[1] Sehingga melalui teknologi, pendidik dapat menggunakan berbagai cara pembelajaran yang bervariasi.
Pembelajaran adalah suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas dari peserta didik (pelajar) dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dalam rangka menciptaan model – model pembelajaran yang inovatif, maka pembelajaran berbasis TIK sangatlah berperan untuk peningkatan mutu peserta didik, Namun demikian perkembangan pembelajaran berbasisi TIK Sebelum di berikan kepada Anak Usia Dini sebaiknyaberikan kepada para pendidik PAUD (tutor, guru). Dengan mempelajari pekembangan ilmu yang sekarang ini berkembang khususnya ilmu yang berbasis TIK sangat berperan dalam pembelajar dan meningkatkan Perkembangan yang ada pada diri anak. sendiri .

B.           Masalah
Budaya malas dan kurangnya keterampilan TIK pada guru/pendidik PAUD dalam pembelajaran jarak jauh?

C.           Tujuan
Untuk mengetahui Penerapan TIK dalam Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Pendidik PAUD


BAB II
PEMBAHASAN

Kajian Teoretis
a.            Pengertian TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pusat kurikulum mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, penguasaan TIK berarti kemampuan memahami dan menggunakan alat TIK secara umum termasuk komputer (Computerliterate) dan memahami informasi (Informationliterate). UNESCO mendefenisikan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi.[2] Defenisi umum TIK adalah computer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual.
Banyak alasan bahwa TIK menjadi penting dalam kehidupan keseharian kita seperti penggunaan komputer dan teknologi komunikasi yang memang sudah termasuk dalam kehidupan globalisasi. Tidak terkecuali di sekolah yang dapat mempergunakan TIK untuk mempermudah pengajaran jika memang dibutuhkan pada materi-materi tertentu.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusansehingga pesan bisa tersampaikan. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat waktu, jika digunakan untuk keperluan sehari hari baik pribadi maupun kelompok.

b.            Pengertian PAUD
Anak usia dini merupakan individu dengan rentang usia 0-8 tahun (NAEYC) yang mempunyai karakter dan potensi yang sedang menjalani proses perkembangan begitu pesat untuk kehidupan selanjutnya. Hal ini diperkuat oleh Sujiono yaitu anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.[3] Proses perkembangan yang berlaku pada anak usia dini meliputi beberapa aspek yaitu aspek sikap dan perilaku beragama, kognitif, motorik, seni, dan emosi. Aspek tersebut digunakan untuk memberikan stimulasi yang tepat pada pola perkembangan anak sehingga terjadi kesesuaian didalamnya.

c.         TIK dalam Pembelajaran PAUD
TIK merupakan sesuatu yang sudah lumrah berada di lingkungan anak usia dini, apalagi jika anak dilahirkan didaerah perkotaan yang memang dalam lingkungan keseharian menggunakan TIK. Anak usia dini seyogyanya sudah dapat diperkenalkan mengenai ragam TIK, misalnya dengan televisi, telepon, media cetak, komputer, dan sejenisnya yang memang termasuk dalam TIK.
Dalam pembelajaran TIK untuk anak usia dini, guru dan orangtua dapat mengajarkan anak untuk mengenal, memahami, dan menggunakan TIK secara sederhana. Ini dapat dilakukan saat pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Untuk menyiapkan pembelajaran TIK yang efektif dan terintegrasi, guru dapat mencari informasi, merencanakan aktivitas yang akan dilakukan, membangun prosedur berupa pemahaman dan aturan yang baru mengenai TIK untuk anak usia dini. untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang “melek teknologi” khususnya untuk anak usia dini yang sesuai dengan karakter usia mereka. Dengan kata lain, fasilitas pembelajaran dan sumber daya manusia yang paham akan TIK harus berbanding lurus.
Terdapat berbagai materi pembelajaran yang dapat dikembangkan melalui TIK. Pembelajaran yang berbasis TIK pada anak usia dini, dapat berupa pengenalan dengan komputer. Preschool children demonstrate knowledge of basic  operations and concepts when they use a mouse, keyboard or touch screen to operate computer.[4] Anak-anak prasekolah mendemostrasikan konsep dan pengetahuan basic operations ketika mereka menggunakan mouse, keyboard atau layar sentuh. Pengenalkan akan komputer perlu dilakukan sedini mungkin. Berdasarkan hal ini, komputer dapat digunakan pada pembelajaran di PAUD.
Komputer dapat menarik perhatian anak-anak usia dini. Ketertarikan anak-anak disebabkan karena gambar, suara, warna dan gambar bergerak. Menurut Piaget, anak-anak usia 2-7 tahun berada pada tahap berfikir pra operasional.[5] Pada tahap ini, anak-anak mulai berfikir simbolik. sehingga pembelajaran menggunakan media visual pada komputer cocok pada anak usia dini. Suatu contoh, pada saat pembelajaran binatang gajah, guru dapat menampilkan gambar gajah yang berbadan besar dan sedang berjalan. Gambar-gambar ini, merupakan simbol bagi anak, sehingga anak akan memahai tentang bagaimana bentuk gajah dan bagian-bagian gajah.
Selain dalam hal sumber daya manusia, terdapat budaya yang harus diperhatikan. Kebudayaan itu ibarat sebuah lensa dimana seperti hal nya saat kita menggunakan lensa, untuk meneropong sesuatu kita harus memilih suatu objek tertentu yang akan dilihat secara fokus. Beberapa orang mengartikan kebudayaan merupakan sebuah seni. Padahal sebenarnya kebudayaan itu bukan hanya sekedar seni. Kebudayaan melebihi seni itu sendiri karena kebudayaan meliputi sebuah jaringan kerja dalam kehidupan antar manusia. Kebudayaan menurut Samovar dan Porter berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi.[6] Berdasarkan paparan tersebut, budaya sangat berpengaruh terhadap kemajuan TIK dalam pembelajaran untuk anak usia dini.
Lingkungan pendidikan terdapat pada tiga macam, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan adanya lingkungan, TIK dapat berjalan. Ketiga macam lingkungan pendidikan dapat lebih berarti jika ada kekonsistenan secara keseluruhan dalam pemanfaatan TIK. Pemanfaatan TIK dengan berbagai macam alat yang biasa kita namakan multimedia menjadi semakin menjadi-jadi di era saat ini. Dalam pembelajaran, peranan multimedia menjadi semakin penting, karena media-media tersebut dirancang untuk saling melengkapi sehingga seluruh sistem yang ada menjadi berdaya guna dan tepat guna, dimana satu kesatuan menjadi lebih baik dari pada jumlah bagian-bagiannya.[7]
Penggunaan multimedia dapat digunakan untuk anak usia dini yang berbasis belajar sambil bermain sehingga tidak membuat anak jenuh akan pembelajaran yang masih bersifat konvensional.



D.           pemecahan Masalah
Terdapat banyak masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan anak usia dini (PAUD) mengenai penerapan TIK dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam makalah ini, akan lebih di khususkan pada kurang pahamnya SDM yang “melek dengan teknologi” dan kebudaayaan malas berfikir guru dalam belajar.Pada dasarnya bertambahnya keterampilan pendidik atau guru dalam teknologi, maka dapat menciptakan pembelajaran yang bervariasi. Melalui pembelajaran yang bervariasi dapat memberikan pembelajaran yang bermakna dan dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasaan anak.
Kurangnya keterampilan pendidik atau guru dalam teknologi merupakan masalah utama yang dihadapi dalam dunia pendidikan anak usia dini. Kurangnya keterampilan ini, menyebabkan masih sedikit sekolah PAUD yang menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Oleh karenanya yang pertama hendaknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan teknologi pendidik dan guru adalah dengan melakukan kursus, pelatihan. Pelatihan atau kursus dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu belajar di lembaga secara reguler ataupun pembelajaran secara jarak jauh. Bagi pendidik atau guru PAUD akan lebih efektif untuk mengikuti pelatihan jarak jauh mengenai pembelajaran TIK pada anak usia dini (AUD).
Pemilihan pelatihan jarak jauh bagi pendidik paud, dilatarbelakangi oleh banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru ketika disekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain, tugasnya untuk mendidik anak secara teratur (seminggu lima hari), menyiapkan rencana kegiatan harian, mingguan dan bulanan (RKH, RKM dan program bulanan) dan menyiapkan bahan-bahan atau peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran jarak jauh, pendidik masih dapat tetap bertanggung jawab untuk melakukan tugasnya dan juga dapat memperoleh ilmu.
Kurangnya keterampilan guru dalam TIK dipengaruhi karena budaya malas berfikir guru-guru atau pendidik dalam belajar. Budaya malas ini, dilatar belakangi oleh minimnya latar pendidikan terakhir guru, antara lain pendidikannya hanya SMA atau SMP. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya TIK bagi pada proses perbelajaran. Perlakuan yang dapat dilakukan antara lain, melakukan pendekatan dengan bahasa yang mudah, melakukan kontrol atau peninjauan dan terakhir ialah studi banding.
pertama; melakukan pendekatan kepada para guru / tutor PAUD dengan bahasa yang mudah dipahami. Melalui bahasa yang simpel, tercipta hubungan yang harmonis secara perlahan-perlahan dapat mempengaruhi paradigma guru/tutor PAUD akan pentingnya TIK. Kedua; melakukan kontrol atau peninjauan secara rutin. Peninjauan ini dilakukan miksimal selama satu minggu sekali. Dengan intensitas yang sering ini, menumbuhkan semangat pada guru / tutor PAUD. Peninjauan ini dilakukan secara terus menerus dan tanpa lelah. Hal ini sesuai dengan teori behaviorisme. Prinsip dasar dari teori ini ialah lingkungan dan dilakukan terus menerus. Pemilihan teori ini dilatar belakangi bahwa teori ini sudah berlangsung di pendidikan Indonesia hingga saat ini. Cara yang terakhir melalui studi banding. Buat suatu program dimana para pendidik/tutor PAUD melihat sekolah-sekolah yang menggunakan TIK dalam pembelajarannya. Melalui pendekatan yang baik, penggunaan bahasa yang sederhana, kegiatan yang rutin, terus-menerus dan melihat langsung diharapkan dapat merubah budaya malas sehingga meningkatkan keterampilan TIK guru atau tutor PAUD.
Program pelatihan jarak jauh tentang TIK diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran di PAUD. Bertambahnya keterampilan guru dalam TIK, maka akan mempermudah guru dalam membuat program yang dapat mengembangkan potensi kecerdasan anak. program-program yang dapat dibuat guru ialah, video berdurasi 2 menit, CD interaktif bagi anak-anak sekolah dasar (SD) awal dan menggambar menggunakan komputer. Melalui program ini anak-anak jadi lebih peduli dengan teknologi dan mengembangkan potensi kecerdasaan anak. selain itu program ini dapat meminimalis penggunaan teknologi yang tidak bermanfaat seperti, mengunduh file yang mengandung unsur seks dan kekerasan.
  
                                                 BAB II

PENUTUP

Kesimpulan
Secara umum, TIK adalah computer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual. Melalui TIK anak-anak dapat memperoleh manfaat yaitu, pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan dan menambah keterampilan anak akan TIK. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang dinamis, diperlukan SDM yang mengerti tentang TIK. Permasalahan penerapan TIK dalam pembelajaran jarak jauh, yaitu budaya malas dan kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan komputer. Beberapa program dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain; pendekatan yang baik dengan penyampaian bahasa yang sederhana, kegiatan yang rutin, terus-menerus dan studi banding.

  

Daftar Pustaka

H Emil Rosmali, Tahun 2008 Tugas dan peran guru, http:/www. alfurgon. or.id/index.hph/option=com _content & taks= view & id =58& Itemid=10 diakses tanggal 26Januari 2013

Situmorang, Robinson. Slide Presentasi Perkuliahan TIK. Jakarta: UNJ, 2013.

Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS, 2012.

UNESCO. Schoolnettoolkit. Bangkok: UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education. 2004.


Dodge , Diane Trister, Laura J. Colker, Cate Heroman. The Creative Curriculum for preschool. Washington, DC: Teaching Strategies, 2009.

Yufiarti. Psikologi Pendidikan dan Penerapannya. Jakarta: CHCD Offset, 2009.






[1] H Emil Rosmali, Tahun 2008 Tugas dan peran guru, http:/www. alfurgon. or.id/index.hph/option=com _content & taks= view & id =58& Itemid=10 diakses tanggal 26Januari 2013.
[2]UNESCO. 2004. Schoolnettoolkit. Bangkok: UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education.
[3]Yuliani Nurani Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: PT INDEKS, 2012).
[4] Diane Trister Dodge, Laura J. Colker, Cate Heroman. 2009, The Creative Curriculum for preschool. (Washington, DC: Teaching Strategies). h.157
[5]Yufiarti. 2009, Psikologi Pendidikan dan Penerapannya. (Jakarta: CHCD Offset). h.104
[6]http://carapedia.com/pengertian_definisi_kebudayaan_menurut_para_ahli_info495.html
[7]Robinson Situmorang. Slide presentasi perkuliahan TIK (Jakarta: UNJ, 2013).

1 komentar:

  1. ini yang dicari, mohon ijin tuk copy, moga ilmu tambah berkahh...

    BalasHapus